·
Pasar
Persaingan sempurna (penerima harga (price-taker)) : Barang
dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan.
Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan (perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak
dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme
pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga
penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya
berperan sebagai peapakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B,
atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan
pengaruh terhadap penjualan produk.
·
Pasar
Monopoli : (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang
menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau
sering disebut sebagai "monopolis".
·
Pasar
Monopolistis : disebut
juga pasar persaingan monopolistik atau pasar monopolistis adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang
dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk
lainnya.
·
Pasar
Oligopoli : dari segi bahasa
berasal dari kata olio yang berarti beberapa dan poli yang artinya penjual
adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
2. Pengertian
dan Konsep Pendapatan Nasional
Pengertian
Pendapatan Nasional adalah
merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu
negara selama satu tahun.
Konsep
Pendapatan Nasional
Ø
PDB/GDP
(Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product) : Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah
suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang
asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan.
suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang
asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan.
Ø
PNB/GNP
(Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product) : PNB
adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu
Negara dalam periode tertentu, biasanya satu
tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
Rumus :
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
Ø
NNP
(Net National Product) : NNP
adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode
tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi)
dan barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan
NNP = GNP – Penyusutan
Ø
NNI (Net National
Income) : NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh
masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
Ø
PI (Personal
Income) : PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat
yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi
oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
Ø
DI (Disposible
Income) : DI adalah pendapatan
yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung
DI = PI – Pajak langsung
§ Perputaran Roda Perekonomian :
I.
Pertumbuhan Ekonomi.
II.
Pengeluaran
Agregat (Aggregate Spending).
§ Metode Penghitungan Pendapatan
Nasional :
1) Tujuan dan manfaat perhitungan
pendapatan nasional
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a. Untuk
mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara.
b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai
barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun.
c. Untuk
membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
2)
Manfaat
mempelajari pendapatan nasional
a.
Mengetahui tentang struktur
perekonomian suatu Negara.
b. Dapat
membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar
propinsi.
c.
Dapat membandingkan keadaan
perekonomian antar Negara.
d. Dapat
membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
3)
Perhitungan
Pendapatan Nasional
a. Metode
Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
b. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p
c. Metode
Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
§
Masalah
dan Keterbatasan Perhitungan PDB :
F
Masalah PDB
Permasalahan
PDB terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu
negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan
perhitungan PDB .
F
Keterbatasan Perhitungan PDB
·
PDB
tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy”
(perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti sektor informal atau sektor
illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh
negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung
dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya .
·
PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan
sosial suatu negara.
·
PDB
hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan
bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran
suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi ,
kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang
tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah
tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup ,
tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
·
PDB
tidak mencerminkan pemerataan pendapatan. Nilai PDB suatu negara tidak dapat
menunjukan apakah pendapatan nasional tersebut terbagi secara merata diantara
penduduknya atau tidak . Bebarapa negara mengalami ketimpangan ekonomi yang
besar dengan sebagian kecil penduduk menikmati sebagian besar PDB . Beberapa
indikator lain perlu digunakan untuk melengkapi data PDB yang menunjukan
ketimpangan yang terjadi, salah satunya adalah Koefisien Gini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar